Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
Written on: August 07, 2020
Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali - Hi friends, I hope you are all in good healthMEDIAINFO, In the article you are reading this time with the title Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post
Artikel PENDIDIKAN, what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
link : Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
You are now reading the article Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali with link address https://datapendidiknesia.blogspot.com/2020/08/sudah-kuat-ngajar-anak-di-rumah-ortu.html
Title : Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
link : Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
Informasigurunasional --- Para orang tua di Kabupaten Pasaman, mulai merasakan beratnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memfasilitasi anaknya belajar daring (online) di rumah. Mereka mengeluhkan biaya untuk membeli kuota internet.
Kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi membuat Pemkab Pasaman menerapkan belajar online bagi peserta didik di daerah itu. Hanya saja proses belajar mengajar (PBM) dengan sistem online ini banyak dikeluhkan orang tua siswa dalam pelaksanaannya.
Seperti diketahui, kegiatan belajar mengajar di seluruh tingkat pendidikan hingga kini dialihkan dari sekolah ke rumah saja, atau menerapkan pendidikan jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).
Salah satu orang tua siswa, Mak Itam mengaku, berat. Pasalnya, ia harus menyediakan anggaran lebih untuk pembelian kuota internet. Ditambah lagi, ia memiliki dua anak yang sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Hampir setiap minggu, kami harus mengisi paket internet ke konter. Setiap isi kuota paling tidak Rp 50 ribu. Dan kondisi handphone harus on terus setiap hari,” keluh Maktam, Selasa (4/8).
Keluhan senada juga diungkap oleh Seri Rezeki. Ia harus merogoh kocek lebih dalam untuk pembelian gawai pintar bagi anaknya sebagai syarat mengikuti belajar daring dari sekolah, belum lagi kebutuhan kuota internet.
"Yah, terpaksa nyari utangan ke toke buat beli handphone baru. Belum lagi menjadi guru dadakan untuk dua anak saya yang masih SD, setiap malam. Banyak tugas sekolah yang harus dikerjakan," katanya.
Para orang tua tersebut, tidak mempermasalahkan kebijakan pemerintah sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di negeri ini. Hanya saja, mereka berharap ada kebijakan lain yang solutif terkait dampak pemberlakuan PJJ daring dan luring.
"Kami, para orang tua sangat kerepotan mendampingi anak-anak belajar online di tengah kesibukan kami juga yang setiap hari mencari nafkah. Kami berharap PBM tatap muka dapat dilaksanakan kembali di sekolah di Pasaman. Bukankah, Pasaman sudah zona hijau sekarang," ujar Gunung Harahap.
Demikian semoga bermanfaat silahkan simak informasi terbaru di bawah ini.
That's the article Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali
That's it for the article Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article Sudah 'Tak Kuat' Ngajar Anak di Rumah, Ortu Siswa di Pasaman Ingin PBM Tatap Muka Dilaksanakan Kembali with link address https://datapendidiknesia.blogspot.com/2020/08/sudah-kuat-ngajar-anak-di-rumah-ortu.html