Ironis, 13 Tahun Mengabdi Sebagai Guru TK Dipecat dari Sekolah dan di Ditagih 24 Debt Collector
Written on: May 17, 2021
Title : Ironis, 13 Tahun Mengabdi Sebagai Guru TK Dipecat dari Sekolah dan di Ditagih 24 Debt Collector
link : Ironis, 13 Tahun Mengabdi Sebagai Guru TK Dipecat dari Sekolah dan di Ditagih 24 Debt Collector
Ironis, 13 Tahun Mengabdi Sebagai Guru TK Dipecat dari Sekolah dan di Ditagih 24 Debt Collector
Infoguru - Warga Malang, Jawa Timur, Melati, diteror 24 debt collector hingga nyaris bunuh diri. Tak hanya nyaris bunuh diri, Melati juga dipecat dari tempatnya mengajar, kehilangan pekerjaan sebagai guru TK dan kehilangan teman.
Setelah 13 tahun mengabdi sebagai guru TK di Malang, Melati harus menjadi sarjana. Syarat itu diwajibkan oleh pihak sekolah taman kanak-kanak tempat Melati mengajar.
Dengan menyandang gelar S1, Melati bisa menjadi guru kelas, bukan lagi sebagai guru pendamping. Atas permintaan sekolah, Melati akhirnya mengambil jenjang S1 di Universitas Terbuka (UT).
Saat memasuki semester 9, Melati kesulitan membayar uang semester sebesar Rp 2,5 juta. Kewajiban itu harus dibayar, jika tidak Melati gagal menyandang gelar sarjana.
Dalam kondisi terjepit, dengan gaji hanya Rp 400 ribu/bulan, Melati mendapat saran dari temannya untuk pinjam uang melalui aplikasi online atau pinjaman online (Pinjol). Melati mulanya memiliki utang di 5 aplikasi pinjol. Karena harus membayar, Melati mencari pinjaman online lain sampai total 24 aplikasi.
"Akhirnya saya pinjam online. Karena satu aplikasi hanya bisa maksimal Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu, saya akhirnya pinjam ke 5 aplikasi," tutur Melati ditemui di kediamannya, Senin (17/5/2021).
Pinjaman online akhirnya disetujui, tetapi Melati hanya diberi waktu membayar lunas selama 7 hari saja. Masih berjalan 5 hari, tagihan sudah dilakukan.
"Dalam waktu lima hari, sudah ditagih. Bunganya 100 persen dari pinjaman. Misal saya pinjam Rp 600 ribu ditagih bayar Rp 1,2 juta," kata ibu dua anak ini.
Karena kebingungan membayar, Melati mencari aplikasi pinjaman online lain. Hingga kemudian terlilit utang di 24 aplikasi dengan total utang beserta bunga sebanyak Rp 36 sampai Rp 40 juta.
"Dari 24 aplikasi, lima legal dan sisanya ilegal. Atas saran teman, saya kembalikan dulu yang aplikasi legal, tapi hanya pokoknya saja," ungkapnya.
Kerja keras Melati sampai menempuh bangku kuliah justru berakibat harus kehilangan pekerjaan. Karena sekolah mengaku malu, Melati terlilit utang dan dikejar 24 debt collector.
"Saya ini kuliah menuruti kemauan sekolah, sudah 13 tahun saya mengabdi. Tapi karena punya utang dan ditagih debt collector malah diberhentikan," ucapnya sambil menangis.
Melati ingin mencoba jujur dirinya tengah terlilit utang pinjaman online hingga berhadapan dengan 24 debt collector. Sebelumnya, Melati mendapat saran agar berkata jujur kepada keluarga dan sekolah soal utang yang harus segera dibayarkan. Naas, niat jujur tersebut justru berujung dirinya harus dipecat.
"Saat itu saya ingin jujur dan menceritakan semuanya. Tetapi, yayasan dan sekolah malah memutuskan untuk memecat saya. Alasannya, karena malu sama wali murid," tutur Melati sambil menangis.
Melati jujur, karena khawatir debt collector akan menyasar sampai tempat dia bekerja. Karena berbagai teror sudah dialami Melati sebelumnya.
"Saya jujur ke sekolah, karena takut nanti ditagih ke sekolah. Tapi malah diberhentikan, per 5 November 2020 saya sudah tidak mengajar lagi," kata ibu dua anak ini.
Setelah diberhentikan jadi guru TK, Melati jadi semakin kelimpungan bagaimana cara membayar utang-utangnya. sumber: detikom
Demikian informasi yang bisa kami bagikan kepada semua rekan pembaca setia infoguru semoga bermanfaat, jangan lupa simak informasi terbaru lainya di bawah ini.
That's the article Ironis, 13 Tahun Mengabdi Sebagai Guru TK Dipecat dari Sekolah dan di Ditagih 24 Debt Collector
You are now reading the article Ironis, 13 Tahun Mengabdi Sebagai Guru TK Dipecat dari Sekolah dan di Ditagih 24 Debt Collector with link address https://datapendidiknesia.blogspot.com/2021/05/ironis-13-tahun-mengabdi-sebagai-guru.html