Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
Written on: August 07, 2020
Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning - Hi friends, I hope you are all in good healthMEDIAINFO, In the article you are reading this time with the title Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post
Artikel PENDIDIKAN, what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
link : Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
You are now reading the article Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning with link address https://datapendidiknesia.blogspot.com/2020/08/sekolah-sekolah-diminta-berkaca-pada.html
Title : Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
link : Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
Informasigurunasional --- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mendesak pemerintah untuk segera mememberlakukan kembali pembelajaran tatap muka bagi pelajar di seluruh Indonesia yang berada di zona hijau dan kuning.
Pasalnya, seluruh siswa yang selama ini mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) sudah mengalami ketidaknyamanan, yang berakibat tidak efektifnya proses belajar mengajar.
“Kami di Komisi X sering mendengar bahwa PJJ tidak efektif, belum bisa maksimal. Menurut survei, dari 68juta siswa di seluruh Indonesia, tidak lebih dari 40juta saja yang bisa mengikuti PJJ. Artinya ada sekitar 28 juta siswa kita tidak bisa mengikuti PJJ karena ada yang tidak punya smartphone, tidak punya pulsa, dan lainnya,” ucap Huda dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 7 Agustus 2020.
Huda yang juga Ketua DPW PKB Jabar itu menegaskan, PJJ harus segera dievaluasi dengan dipercepatnya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di sekolah. Di sisi lain, pemerintah pun harus menyubsidi smartphone dan pulsa bagi siswa-siswa kurang mampu. “Kita sudah mendorong tapi size-nya besar, 68 juta,” katanya.
Dorongan pembelajaran tatap muka tersebut, tegas Huda, diperkuat dengan fakta hasil kunjungan secara langsung ke beberapa pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Meskipun Tasikmalaya masuk kategori zona kuning penyebaran Covid-19, tetapi hampir seluruh ponpes di daerah tersebut memberlakukan proses belajar mengajar tatap muka.
“Faktanya bisa. Pesantren di sini menjadi role model, boarding school semacam ini malah aman. Saya sih berharap ini menjadi bagian dari kunjungan saya untuk meyakinkan ke sekolah-sekolah yang lain walaupun ini zona kuning, hijau kan boleh (PTM). Jadi dorongan saya agar zona kuning bisa masuk sekolah, tentu dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Menurut dia, dapat dipastikan seluruh siswa di Indonesia butuh suasana baru karena selama ini terkungkung di rumah dengan kegiatan PJJ setiap hari.
Harus dipertimbangkan secara matang jika PJJ terus diberlakukan sampai akhir tahun, para siswa bisa mengalami tekanan psikologis.
“Mereka sudah rindu terhadap suasana sekolah, karena bisa dibayangkan kalau ini berjalan sampai akhir tahun, itu anak-anak bisa stress di rumahnya masing-masing. Karena itu, di pondok pesantren ini adalah contoh bahwa pembelajaran tatap muka sangat mungkin dilakukan di zona kuning,” katanya.
Huda pun telah melakukan roadshow ke sejumlah pondok pesantren di Tasikmalaya, dalam rangka meninjau adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 di pondok-pondok pesantren pada Kamis, 6 Agustus 2020 kemarin.
“Kemarin ke ponpes Sukamanah, dan ke ponpes Sukahideng. Bentuk asramanya, luar biasa. Pesantren memberikan contoh, bagaimana di sini tidak terjadi kluster baru penularan Covid- 19. Karena di pesantren secara sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan,” ujar Huda melanjutkan.
Dikatakan Huda, para pimpinan pondok pesantren telah memberikan masukan positif dan semangat bahwa semua pihak tidak boleh menyerah dalam situasi apapun, karena proses pendidikan mau tidak mau harus berjalan. Pondok pesantren telah membuktikan hal itu dengan tetap lancarnya proses pembelajaran dan pengajian meski dilakukan secara tatap muka.
“Semua bisa jalan baik, pengajiannya juga pendidikan formalnya, ini luar biasa. Kedua adalah kemampuan para pengurus pondok pesantren dalam memenej para santrinya yang sekian banyak orang ini. Sekali lagi rangkaian kunjungan kita luar biasa hari ini, banyak menginspirasi. Semoga pendidikan di tempat lain bisa kita lakukan,” kata dia berharap.
Adapun kunjungan dilakukan mulai dari ponpes Miftahul Huda Manonjaya, kemudian ke ponpes Condong Ponpes Sukamanah, Ponpes sukahideng, dan berakhir di ponpes Cipasung. Di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, Syaiful Huda disambut oleh KH. Abdul Aziz Affandy dan KH Asep Maoshul Affandy. Di ponpes Riyadlul Ulum Wadda'wah, Condong disambut oleh KH Diding Darul Falah dan KH Ate Musodiq (Ketua PCNU Kota Tasikmalaya). Di ponpes KH Z. Musthafa Sukamanah disambut oleh KH Acep Tohir Fuad dan KH Atam Rustam (Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya), dan di ponpes Sukahideng disambut oleh KH Abdul Basith Wahab. Di ponpes Cipasung, Syaiful Huda sekaligus menghadiri haul KH Ilyas Ruhiyat.
Demikian semoga bermanfaat silahkan simak informasi terbaru di bawah ini.
That's the article Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning
That's it for the article Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article Sekolah-sekolah Diminta Berkaca pada Pesantren yang Belajar Efektif di Zona Hijau Maupun Kuning with link address https://datapendidiknesia.blogspot.com/2020/08/sekolah-sekolah-diminta-berkaca-pada.html